Merantaulah dan Lihatlah Dunia


(Foto dokumentasi pribadi)    

Merantaulah…

“Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman. Tinggalkan negerimu dan hidup asing  (di negeri orang).” Imam Syafi’i

Merantau dan berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain, dari satu propinsi ke propinsi lain ataupun dari negara satu ke negara lainnya, bukan tiada arti. Hidup itu haruslah berarti dan bernilai, walau tidak seberapa dan sedikit tetapi kita telah berusaha untuk sejengkal lebih baik. Mengutip kata motivasi dari Pak Dr. Dzulfikar Alimuddin, B.Eng., M.M.  bahwa hidup itu ada dua pilihan yakni susah karena menyesal atau letih karena berusaha. Seperti sebuah proses yang terus kita lakukan dalam sendi kehidupan ini, segala sesuatu pasti ada proses dan nilai nya yang dapat dijadikan pembelajaran hidup. Hidup bukan sekadar hidup, tapi hidup haruslah berarti dan memiliki makna didalamnya. Supaya kelak kita dapat membagikan makna kehidupan tersebut pada anak cucu, ataupun siapapun itu yang dapat memperoleh dari setiap momentum yang kita jalani. 



Begitupula dengan menginjakannya kaki saya di tanah Banua atau Kalimantan Selatan ini bukanlah sekadar menginjakan kaki sahaja, namun lebih daripada itu, ada perjuangan, keringat yang bercucuran, tenaga, pikiran, uang yang ada tidak ada harus ada meskipun dengan cara meminjam, serta pengorbanan-pengorbanan lainnya yang tak terlukiskan di pelupuk mata dan didalam sendi berpikir. Berjalan dan terus berjalan tiada henti untuk menemukan hakikat kehidupan. Jangan puas dengan segala pencapaian dan keberhasilan kita saat ini, namun bersyukurlah dan terus berproses dan berprogres. Jadikan setiap langkah kehidupan sebagai ibadah dan bernilai disisi-Nya.

Saya ingat betul kata inspiratif dari sosok founder Borneo Mengabdi yaitu Kak Rabiatul Munawaroh (Kak Muna) kala melakukan pengabdian masyarakat di pedalaman hutan kawasan Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan, kalimat itu adalah “Teruslah terinspirasi dan menginspirasi” makna yang sangat dalam dan sarat akan makna kehidupan. Semoga dengan jejak langkah kita dalam setiap perbuatan ini dapat memberikan pembelajaran dan inspirasi bagi diri kita masing-masing, serta menginspirasi banyak orang supaya meraih nilai-nilai sendi kehidupan yang mulia. 

Selain itu juga, selalu tanamkanlah sugesti positif pada diri supaya alam bawah sadar dan semesta mengaminkannya, karena hakikat dari ucapan adalah doa. Ingatlah selalu kata-kata dari sang maestro Ibu Dr. Chusna Arifah, M.Pd. (Buk Una, Ibu kiyai sewaktu saya di Pesantren Darussalam Ciamis), beliau selalu mengatakan kalimat-kalimat ini pada santri-santrinya, “Saya Bisa, Saya Pasti Berhasil, Saya Pasti Sukses”, maka dirimu pun akan demikian. Segala sesuatu itu berdasarkan prasangka kita, jika prasangka kita baik maka yang akan terjadi pun baik, dan bilamana buruk maka hati-hati karena ucapan adalah doa.

Terimaksaih, semoga bermanfaat.


Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH WIDYA MWAT YASA

Pemberdayaan Masyarakat

Jangan lupa bersyukur ya!!