Ketidakikutsertaan Orang Tua pada Perilaku Anak (Opini)

-

Sumber gambar: coretanzone.id/2018/08/3-bentuk-pola-asuh-orang-tua-pada-anak.html

Disadari atau tidak, keikutsertaan orang tua dalam membersamai anaknya begitu sungguh penting. Lebih-lebih orang tua seharusnya juga mengetahui akan apa aktivitas yang dilakukan oleh anak-anaknya, apalagi ketika anak melakukan suatu kegiatan yang tanpa diketahui atau tersembunyi dari orang tuanya.

Hal ini, tidak melihat anak itu masih dibawah umur atau bahkan sudah cukup dewasa sekalipun. Memang, untuk anak-anak dibawah umur mereka sangat membutuhkan perhatian orang tuanya dan sudah sewajarnya sebagai orang tua mengetahui apa saja yang dilakukan oleh anak-anaknya tentunya dengan bimbingan dari orang tua.

Namun, bagaimana jika hal ini terjadi pada seorang remaja, bahkan seorang anak yang sudah cukup dewasa? Apakah perlu untuk diberikan perhatian mengenai apa saja yang mereka lakukan, dengan siapa merek bergaul, apa saja yang dilakukannya dalam suatu pergaulan, positif atau negatif, bermanfaat atau justru mencelakakan orang lain, atau bagaimana? Jawabannya adalah Ya, para remaja dan dewasa pun harus mendapat pengawasan dari orang tua.

Kita tak tau, apa saja yang dilakukan diluaran sana yang mungkin tidak nampak oleh mata orang tua. Apalagi anak-anak yang jauh merantau, mungkin mereka mengabarkan kepada orang tua ‘baik’ dan ‘tidak berbuat aneh-aneh'. Tapi pernahkah, mengetahui secara detilnya? Mungkin kebanyakan orang tua akan cuek dan percaya saja kepada anaknya karena anaknya adalah seseorang yang baik, soleh, pandai, dsb, sehingga orang tua tak tau apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana saja perilaku diluaran.

Hal ini pun, telah beberapa kali saya alami dan hal diatas sudah cukup lumrah, bahkan seorang temannya yang menginap atau singgah sebentar pun tak dicurigainya. Memang, kita tak boleh curiga dan su’udzon terhadap siapapun. Tetapi curiga itu patut kita miliki, terlebih terhadap orang baru/asing yang singgah ke suatu rumah, seperti teman yang diajak oleh temannya ke rumah.

Maka daripada itu, orang tua harus senantiasa memiliki sifat paranoid. Tentunya dengan menggunakannya pada tempat dan kondisi yang sesuai dengan keadaan.

Terimakasih.


Jumat, 04/09/2020


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

MAKALAH WIDYA MWAT YASA

-
Image
MAKALAH  Widya Mwat Yasa Nasionalisme dan Bela Negara dalam Perspektif Ketahanan Nasional dan Ilmu Komunikasi Disusun Oleh : Yoga Dirgantara  153180063  Ilmu Komunikasi  Dosen Pengampu : Dr.Ir.Sumarwoto Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta TA. 2018/2019 Pendahuluan A.    Latar Belakang Masalah Sebagai negara kepulauan terbesar dunia, posisi geografis Indonesia membentang pada koordinat 6 LU – 11.08’ LS dan 95 BT – 141.45’ BT dan terletak di antara dua benua, Asia di utara, Australia di Selatan, dan dua samudera yaitu Hindia/Indonesia di barat dan Pasifik di timur. Dalam perspektif geopolitik, bentangan posisi geografis ini tentu saja menjadikan Indonesia sebagai Negara yang memiliki  bargaining power  dan  bargaining position strategis dalam percaturan dan hubungan antar bangsa, baik dalam lingkup kawasan maupun global. Hal ini berangkat dari pemikiran bahwa ruang merupakan inti dari geopolitik kar...
Read more

Pemberdayaan Masyarakat

-
Image
Apa yang ada di benak Anda mengenai judul tersebut? Pasti banyak jenis dan macam nya ya, karena hakikatnya otak manusia itu bercabang-cabang sisi pemikirannya, that's the unique.  Mengulas Pemberdayaan Masyarakat, menurut Jim Ife, dalam bukunya yang berjudul Community Development, Creating Community Alternatives-Vision, Analisis and Practice (1997), menjelaskan bahwa definisi pemberdayaan ialah memberikan sumber daya, kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan kepada warga untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menentukan masa depan mereka sendiri dan berpartisipasi pada upaya mempengaruhi kehidupan dari kelompoknya. Menurut Jim Ife, konsep pemberdayaan memiliki hubungan erat dengan dua konsep pokok yakni: konsep power (daya) dan konsep disadvantaged (ketimpangan). Maka, pengertian pemberdayaan dapat dijelaskan menggunakan 4 perspektif: pluralis, elitis, strukturalis, dan post-strukturalis.(Tirto.id)  Pemberdayaan Masyarakat sangat luas cakupan dan jaringannya. Pemberdayaan ...
Read more

Jangan lupa bersyukur ya!!

-
Image
(istockphoto.com) Pagi hari tadi saya berbincang-bincang dengan Ibu dan Nenek, dalam sebuah panggilan video call Whatsapp. Bersyukur alhamdulillah keadaan mereka baik dan sehat sehat semuanya. Percakapan berangsur-angsur menceritakan segala sesuatu hal sederhana secara random. Baik keadaan di kampung, maupun diperantauan tempat saya menuntut ilmu.  Rasanya bahagia sekali bisa berbicara dan berbincang-bincang renyah dengan mereka, bahkan tanpa tiada beban sekalipun. Mungkin, bukan tiada masalah tapi kami saling memberikan cermin gembira supaya kebahagiaan selalu menyertai, bukan berita-berita sedih ataupun galau hehee..  Berbahagialah bagi kita yang orang tua nya  masih lengkap, dan juga nenek kakek yang masih hidup. Betapa bahagia melihat senyum mereka, melihat nya saja seperti mendapat dorongan baru yang bersinar terang. Ya, mereka tersenyum ikhlas dalam relung wajahnya, doakanlah mereka dan sayangilah sepanjang masa.  Namun, bagi Anda yang mungkin sudah kehilangan ...
Read more